Ringkasan Eksekutif

Keterlibatan kaum muda dalam isu iklim dan lingkungan menunjukkan sejumlah hasil positif. Mereka terlibat dalam berbagai bentuk kegiatan, seperti kampanye, peningkatan kapasitas, riset, advokasi, dan pendampingan masyarakat. Mereka juga terlibat melalui beberapa jalur, baik melalui gerakan atau organisasi yang mereka bentuk sendiri atau yang dibentuk oleh orang dewasa.

Keterlibatan mereka dipengaruhi oleh berbagai faktor individu, sosial, dan struktural yang memunculkan peluang sekaligus banyak tantangan.

Studi ini menggali pengalaman dan mengidentifikasi kebutuhan kaum muda agar dapat terlibat dengan optimal.

Metodologi Riset
PUSKAPA merumuskan pertanyaan-pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1

Bagaimana lanskap keterlibatan kaum muda dalam isu iklim dan lingkungan di Indonesia?

2

Apa yang menjadi pendorong keterlibatan kaum muda dalam isu-isu iklim dan lingkungan di Indonesia?

3

Apa yang dapat kita pelajari dari model-model keterlibatan kaum muda di Indonesia yang telah menghasilkan perubahan pro-iklim atau pro-lingkungan dalam hal kebijakan, norma, atau praktik?

PUSKAPA mencari jawaban dari pertanyaan-pertanyaan ini dengan:
MENGANALISIS KAJIAN LITERATUR SISTEMATIS
57
PUBLIKASI
relevan dari pencarian
771
artikel
jurnal
27
laporan
teknis

(dirilis dari tahun 2011 sampai 2021)

Pengumpulan data primer
2
SESI
KONSULTASI
Dengan
16
PAKAR
KEPEMUDAAN
6
SESI DISKUSI
KELOMPOK TERFOKUS (FGD)
Dengan
28
KAUM<br />MUDA
yang aktif terlibat dalam gerakan iklim dan lingkungan
14
SESI WAWANCARA
MENDALAM
Dengan kaum muda yang aktif terlibat dalam gerakan iklim dan lingkungan
MENGANALISIS KAJIAN KEBIJAKAN
51
KEBIJAKAN
RELEVAN
yang berlaku di tingkat nasional
MEMPELAJARI STUDI KASUS
4
GERAKAN IKLIM
& LINGKUNGAN
yang diinisiasi atau melibatkan kaum muda
Karakteristik kaum muda yang terlibat dalam isu Iklim dan Lingkungan Hidup
Menurut pendapat partisipan
Berasal dari berbagai disiplin ilmu dan profesi.
Pelajar dan mahasiswa mendominasi gerakan lingkungan oleh kaum muda.
Menurut pendapat partisipan
Kelas menengah urban dan tinggal di Pulau Jawa.
Akses dan infrastruktur masih menjadi kendala.
baca analisis peneliti
MENURUT ANALISIS PENELITI
Status sosioekonomi berperan dalam seberapa jauh mereka terlibat dalam gerakan
Menurut pendapat partisipan
Memiliki modal sosial:
jaringan sosial, akses ke informasi digital, kemampuan bahasa asing, dsb.
baca analisis peneliti
MENURUT ANALISIS PENELITI
Kesempatan, kemampuan, dan keahlian lebih berperan dalam keterlibatan mereka dibandingkan latar belakang pendidikan.
Menurut pendapat partisipan
Merupakan salah satu bentuk ekspresif identitas kelompok.
Fandom base group banyak yang akhirnya push positive social change untuk lingkungan. Misalnya ARMY (kelompok penggemar BTS) yang sudah beberapa kali membuat diskusi soal lingkungan, karena BTS juga peduli isu itu.” Perempuan, 29 tahun.
baca analisis peneliti
MENURUT ANALISIS PENELITI
Identitas sosial punya andil dalam keterlibatan kaum muda.
Menurut pendapat partisipan
Kaum muda adat dan daerah yang aktif umumnya memiliki pengalaman terdampak langsung oleh krisis iklim & lingkungan hidup.
“...Nah yang terakhir itu biasanya masyarakat yang terdampak langsung gitu. Mulai dari masyarakat adat atau masyarakat yang memang katakan lah hidup di desa yang apa ya underserved gitu…” Laki-laki, 27 tahun
Topik perubahan iklim dan lingkungan hidup yang jadi perhatian responden
Gejala perubahan iklim & lingkungan
  • Kenaikan air laut
  • Pemanasan (meningkatnya suhu global)
Tindakan pengerusakan yang mengakibatkan krisis iklim dan lingkungan
  • Buruknya pengelolaan sampah dan limbah industri
Faktor-faktor yang mendorong gejala krisis iklim dan lingkungan
  • Kebijakan percepatan pembangunan dan industrialisasi
  • Oligarki
  • Korupsi di sektor tambang
Dampak krisis pada kondisi lingkungan dan mitigasinya
  • Berkurangnya luas hutan
  • Bencana hidrologis
  • Tanah tenggelam
  • Polusi lingkungan
Dampak krisis pada warga dan mitigasinya
  • Perampasan & konflik lahan
  • Migrasi paksa
  • Krisis pangan
  • Hilangnya identitas budaya
Bentuk kegiatan (aksi sipil) yang dilakukan responden
Kampanye (klik untuk lihat)
Advokasi (klik untuk lihat)
Peningkatan Kapasitas (klik untuk lihat)
Pendampingan (klik untuk lihat)
Riset (klik untuk lihat)
Jalur Keterlibatan
4 faktor yang memengaruhi keterlibatan mereka
Faktor Individu
Pendukung
  • Kekhawatiran terhadap dampak krisis iklim dan kondisi masa depan
  • Pengalaman terdampak krisis iklim
  • Minat ke isu lingkungan
  • Pengalaman aktivisme sebelumnya
  • Latar belakang pendidikan
  • Kemampuan berpikir kritis dan strategis
  • Identitas sosial dan ajaran agama
“Jadi ketakutan itu sebenarnya yang mendorong aku untuk bergerak di isu ini, karena ini sudah urgent sekali ya, udah red flag lah ya, udah emergency banget makanya aku getol banget di sini, karena itu tadi, ketakutan terhadap masa depan.” Perempuan- 21 tahun
Penghambat
  • Tekanan sosial untuk memilih karir lebih mapan
  • Kelelahan mental karena membantu kelompok masyarakat yang menjadi korban konflik tanah
“... dan ini kan tekanan sosialnya tinggi ya kalau di konteks urban, mereka melihat temannya udah bisa menghasilkan, apalagi kalau ngeliat sosial media yang isinya cuma ria-riaan doang itu kan jadi terpancing untuk terjun ke dunia pekerjaan yang lebih jelas ketimbang LSM…” Laki-laki, 35 tahun
interaksi sosial
Pendukung
  • Pengaruh dari figur publik dan influencer
  • Jaringan pertemanan
  • Ikatan kekerabatan (suku, agama, paguyuban)
  • Dukungan dari OMS
  • Dukungan orang dewasa (guru dan mentor)
“... influencer penting banget sih, karena influencer bisa menggerakan tren.” Laki-laki, 16 tahun
Penghambat
  • Fragmentasi gerakan orang muda
  • Kesulitan mengatur keberlanjutan gerakan
  • Tokenisme oleh pemerintah dan pembuat kebijakan
  • Literasi dan wawasan iklim publik yang rendah
“..rata-rata (anggota) di Komunitas X itu masih mahasiswa dan sifatnya voluntary. Jadi kayak kita nggak bisa terlalu memaksakan mereka harus mengikuti seluruh kegiatan dan sebagainya kayak gitu…” Laki-laki, 22 tahun.
komunitas/organisasi
Pendukung
  • Organisasi yang mendukung keberagaman, inklusivitas, dan pengembangan diri
  • Strategi dalam perencanaan, pelatihan, dan evaluasi berkala
  • Tersedianya sumber pendanaan
“... Jadi kami bener-bener promote work environment yang positif, gimana caranya supaya semua orang didengar, semua orang merasa bahwa mereka bisa berkontribusi…” Laki-laki, 16 tahun
Penghambat
  • Kesulitan dalam mendapat pendanaan
  • Kapasitas yang belum memadai dalam mengelola organisasi
“...biasanya di organisasi itu belum punya good governance jadi biasanya ada tata kelola yang apa, bagaimana cara melakukan kerja administrasi aja biasanya masih kebingungan…” Perempuan, 28 tahun.
faktor eksternal
Pendukung
  • Teknologi media dan akses ke informasi
  • Kampanye dan aktivisme kaum muda di taraf internasional
  • Peristiwa dan isu nasional mengenai lingkungan hidup
  • Forum internasional yang melibatkan kaum muda
“Kita sebenarnya yang tahu lebih banyak informasi, yang mengendalikan zaman itu anak-anak muda loh, yang pegang kendali informasi itu kan anak-anak muda.” Perempuan, 28 tahun.
Penghambat
  • Risiko keselamatan fisik dan keamanan digital
  • Kebijakan pemerintah yang bertentangan dengan isu yang diperjuangkan
  • Sistem pendidikan yang berorientasi ke industri
  • Minimnya perwakilan anak muda di politik
  • Kesenjangan informasi karena infrastruktur
“... tantangannya kalau di aktivisme orang muda itu di keamanan sih, baik itu keamanan secara data maupun privasi juga, sekarang kayaknya rentan gitu, baik di digital maupun secara langsung…” Perempuan, 25 tahun.
Dukungan yang dapat disediakan mitra kaum muda
Bantuan pelaksanaan aktivisme
Baca selengkapnya
Memfasilitasi kaum muda dalam melakukan beragam bentuk aktivisme secara proporsional.
Riset, advokasi, kampanye, peningkatan kapasitas, dan pendampingan merupakan komponen yang sama pentingnya untuk menyukseskan gerakan kaum muda.
Penguatan kapasitas
Baca selengkapnya
Memfasilitasi penguatan kapasitas kaum muda
dalam mengelola organisasi, memperluas jaringan, dan mendapatkan sumber pendanaan.
Menghubungkan sesama kaum muda
Baca selengkapnya
Memfasilitasi kolaborasi antar sesama kaum muda.
Kaum muda tidak perlu menguasai semua hal, namun perlu dipertemukan satu sama lain sehingga mereka bisa mengenali kekuatan masing-masing untuk kemudian saling berbagi dan saling mengisi.
Penciptaan ruang aman untuk ekspresi
Baca selengkapnya
Mendorong terciptanya ruang aman bagi partisipasi sipil kaum muda.
Advokasi untuk menentang kebijakan yang melemahkan hak sipil dan ruang berekspresi juga berkontribusi dalam menjaga ruang aman bagi partisipasi kaum muda.
Temukan CSO untukmu!
Think Policy
Pamflet Generasi
Gerkatin bidang Kepemudaan
RMI-Indonesian Institute for Forest and Environment
Solar Generation
Greenpeace
Barisan Pemuda Adat Nusantara (BPAN)
Tertarik membaca hasil riset lengkapnya? Isi formulir di bawah dan unduh laporannya!